"I was waiting for so long, for a miracle to come, everyone told me to be strong, hold on and dont shade a tear..."
Sunday, August 23, 2009
PENGALAMAN SERAM DI SEKOLAH BERASRAMA
Pernah disuatu waktu itu ,saya pun kurang pasti bila, heboh diperkatakan oleh orang sekeliling tentang hantu orang minyak ,hantu susu dan macam-macam hantu lagi. Cerita-cerita sebegitu menjadi heboh dan panas, akhirnya sampai lah ke Sekolah saya.Adalah beberapa orang senior2 di dorm sebelah mengadu pernah terdengar bunyi tapak kaki orang berjalan di dalam dorm dan akhirnya hilang begitu saja. Selain itu ada juga yang mengatakan pernah ditindih 'makhluk' tersebut sehingga mereka lemas dan tak boleh bersuara.Pengalaman mereka ini menjadi gempar sehinggakan ramai yang ketakutan dan setiap malam kami semua akan tidur berdua-dua.Penakutlah katakan!.
Maka pada suatu malam itu, kebetulan rakan saya di katil atas telah pun tidur lebih awal kerana keletihan agaknya.Maka malam itu saya tidur berseorangan saja tanpa teman. Keliling katil saya selitkan dengan kain batik dan kain sembahyang,jadilah macam kelambu...Maka lebih kurang pukul 2 atau 3 pagi agaknya tiba-tiba saya terjaga.Saya terdengar satu bunyi di dorm sebelah yang menempatkan bilik air lama yang sudah tidak digunakan lagi.Bilik air tak boleh dimasuki sesiapa pun dan pintunya telah dipaku. Bunyi itu seolah olah orang memanjat dari dalam bilik air tersebut untuk keluar dari situ. Bunyi itu semakin jelas...saya hanya dapat melihat kelibatnya melalui celah kain-kain yang saya selitkan tadi.Saya pun takut juga untuk melihat dengan lebih teliti sebenarnya. Kedengarannya lembaga itu turun dari atas dinding bilik air tersebut dan menapak di lantai dorm asrama sebelah. Masih saya ingat lagi bunyi tapak kakinya seperti orang yang memakai kasut sekolah. Tap..tap...tap...,bunyi itu berlegar disekeliling dorm sebelah sebelum ianya kembali senyap. Tak dapat saya gambarkan disini betapa saya takut sangat pada waktu itu,padahal saya belum melihatnya di depan mata, cuma mendengar dan melihat kelibatnya saja dari jauh. Orang penakutlah katakan...Tiba-tiba bunyi tapak itu berbunyi kembali dan langkah nya makin dekat menuju ke arah dorm saya. Makin hampir dan makin dekat dan terus hampir ke katil saya.Waktu itu tuba-tiba hujung kaki saya berasa kebas hingga lah ke kulit kepala dan ke hujung rambut. Bulu roma saya mula merasa meremang. Saya hanya dapat membanca ayat kursi berulan-ulang kali sambil menekup muka saya dengan bantal. Bantal di keliling saya rasa ditarik ketepi dan jatuh ke bawah katil. Hendak menjerit ,suara keakan tidak keluar. Hanya ayat kursi yang dapat menenagkan perasaan takut ini. Saya terdengar lembaga itu mengoncangkan katil saya dan memanjat katil saya naik ke atas.Entah apa lah yang bakal terjadi pada kawan saya di atas sana waktu itu saya pun kurang pasti.Selepas beberapa saat di atas katil sambil mengoncangkan katil akhirnya bunyi tu kembali senyap. Begitu juga lembaga seakan sudah pergi. Tetapi dari mana ia keluar?,sedangkan tadi ia di atas katil kawan saya?. Terbang naik ikut bumbung asrama?..Entah lah hanya Allah yang tahu.Wallahualam. Keesokan pagi kawan saya mengadu yang dia berasa telah ditindih sehingga lemas. Saya pun menceritakan kisah pagi tadi dan tak dapat berbuat apa-apa kerana ketakutan. Makhluk itu seakan-akan tahu yang saya mendengar segala gerak gerinya dan seakan ia menduga keimanan saya.Namun alhamdulillah saya masih kuatkan iman, sekurang-kurang saya tidak diserang histeria kerana ketakutan.
Itu lah kisah saya kali ini.
Nukilan ku
#Yazmin77#
Wednesday, August 19, 2009
KISAH SUATU KETIKA DAHULU
Sunday, August 2, 2009
WHEREVER YOU ARE, DEATH WILL FIND YOU OUT

Hope it will remind us about life, death and the greatest of Allah.
My dear friends, take a moral from here, you never know when your life will end. Change your living and make amends, for heaven, on your deeds depend.
This is the tale of an Average Man,
Who acts contrary to Allah’s plan,
If you are reflected herein,
Then repent and commit no sin.
It was early in the morning at four,
When death knocked upon a bedroom door,
“Whose is there?” the sleeping one cried,
“I am Israel, let me inside.”
At once the man began to shiver,
As one sweating in deadly fever,
He shouted to his sleeping wife,
“Don’t let him take away my life.”
“Please go away, O Angel of death,
Leave me alone, I’m not ready yet,
My family on me depend,
Give me a chance, O please perpend.”
The angel knocked again and again,
“Friend, I’ll take your life without a pain,
It is your soul that Allah require,
I come not with my own desire.”
Bewildered, the man began to cry,
“ O Angel, I am so afraid to die,
I’ll give you gold, and be your slave,
Don’t sent me to the unlit grave.”
“Let me in , O friend!”, the Angel said,
“Open the door get up from your bed,
If you do not allow me in,
I will walk through it like a Jinn.”
The man held a gun in his right hand,
Ready to defy the Angel’s stand,
“I’ll point my gun towards your head,
You dare come in , I’ll shoot you dead.”
By now the Angel was in the room,
Saying, “O friend!, prepare for your doom,
Foolish man, Angel never die,
Put down your gun and do not sigh.”
“Why are you afraid tell me O Man,
To die according to Allah’s plan,
Come smile at me, do not be grim,
Be happy to return to Him.”
“O Angel !, I bow my head in shame,
I had no time to take Allah’s name,
From morning till dusk, I made my wealth,
Never even caring for my healthy.”
“Allah’s commands, I never obeyed,
Nor five times a day, I ever obeyed,
A Ramadan came and Ramadan went,
But no time had I to repent.”
“The Haj was already Fard on me,
But I would not part with my money,
All charities, I did ignore,
Taking usury , more and more.”
“Sometimes I sipped my favourite wine,
With flirting women I sat to dine,
O Angel I appeal to you,
Spare My life for a year or two”.
“The law of Qur’an, I’ll be obey,
I’ll begin to salaat, this very day,
My fast and Haj, I will complete,
And keep away from self-conceit.”
“I will refrain usury,
And give all my wealth to charity,
Wine and wenches I will detest,
Allah’s Oneness I will attest.”
“We Angel do what Allah demands,
We cannot do against His demands,
DEATH is ordained for everyone,
Father, Mother, Daughter or Son.”
“I’m afraid, this moments is your last,
Now be remained, more of your past,
I do understand your fears,
But it’s now too late for tears.”
“You lived in this world two score or more,
Never did you your people adore,
Your parents you did not obey,
Hungry beggars you turned away.”
“Your two ill-goten female offsprings,
In nightclubs for livelihood they sing,
Instead of making more Muslims,
You made your children non-Muslims.”
“You ignore the Muezzin’s Adzan,
Nor did you read the Holy Qur’an,
Breaking promises all your life,
Backbiting friends, and causing strife.”
“From hoarded goods, great profits you made,
And your poor workers you underpaid,
Horses and cards were you leisure,
Money –making was your pleasure.”
“You ate vitamins, and grew more fat,
With the very sick you never sat,
A Pint of blood, you never gave,
Which could a little baby save.”
“O Human, you have done enough wrong,
You bought good properties for a song,
When the farmers appealed to you,
You did not have mercy, it’s true.”
“Paradise for you?. I cannot tell,
Undoubtedly you will dwell in hell,
There’s no time for you to repent,’
I’ll take your soul, for which I’m sent.”
The ending however, is very sad,
Eventually, the man become mad,
With a cry he-jumped out of bed,
And suddenly, he fell down dead.”